Monday, May 10, 2010

Karya Sastra di Indonesia


Karya sastra terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Puisi
2. Prosa
3. Drama

Puisi
Puisi adalah karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Hal ini disebabkan oleh diksi, majas, rima, dan irama yang terkandung dalam puisi tersebut. Struktur puisi adalah
1. Struktur batin yang terdiri dari
i. Tema
ii. Perasaan
iii. Nada
iv. Amanat
2. Struktur lahir yang terdiri dari
i. Diksi/pilihan kata
ii. Gaya bahasa
iii. Citraan/imaji
iv. Tipografi
v. Bunyi
vi. Rima
vii. Irama
viii. Kiasan/lambang
Hal yang paling penting dalam puisi adalah cara membaca puisi. Tanda yang dipakai adalah
· Tanda titik (.) menyatakan larik sudah selesai dan harus dibaca dengan suara menurun.
· Tanda koma (,) menyatakan larik belum selesai dan harus dibaca dengan suara menaik atau mendatar kemudian diikuti jeda sejenak.
· Tanda satu garis miring (/) untuk jeda.
· Tanda dua garis miring (//) untuk hentian.
· Tanda tiga garis miring (///) untuk hentian akhir.
Membaca puisi bertujuan untuk menyampaikan isi, perasaan, pikiran, dan rasa estetika yang terkandung didalamnya. Kata-kata yang terdapat dalam puisi penuh arti baik secara tersirat maupun tersurat. Maka dari itu pembaca puisi harus cakap melakukan interpretasi dan presentasi. Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah:
1. Memahami judul puisi
2. Memahami bentuk ekspresinya
3. Memahami tema puisi
4. Mengenal penyair
5. Memahami hal yang diluar puisi seperti misalnya apakah puisi merupakan kritik social, renungan, atau curahan perasaan.
Namun ketika membaca puisi kita juga harus memperhatikan hal-hal lainnya seperti:
1. sikap yang wajar dan tenang
2. gerak-gerik dan perubahaan raut muka
3. volume suara
4. kejelasan lafal
Deklamasi hampir sama dengan puisi, hanya saja dalam deklamasi puisi yidak diperbolehkan untuk membawa naskah. Langkah-langkah untuk berdeklamasi adalah:
1. Menghayati puisi yang akan dideklamasikan
2. Memperhatikan kata-kata yang terdapat dalam puisi tersebut
3. Membuat jeda dan penggalan untuk memudahkan membaca
4. Menyesuaikan gerak tubuh dengan puisinya
Langkah-langkah menulis puisi:
1. Menentukan tema
2. Memilih diksi/pilihan kata yang tepat
3. Menjalin kata-kata
4. Menentukan rima dan irama
5. Banyak membaca karya orang lain sebagai referensi
6. Menuangkan seluruh ide yang dimiliki agar tidak kehabisan ide saat membuat puisi.
Puisi terbagi atas beberapa periode yaitu:
1. Puisi lama
2. Puisi Baru
3. Puisi Masa Kini/Kontemporer
Bentuk Puisi Lama
a) Mantera
Kata-kata yang mengandung hikmah dan kekuatan gaib.
b) Bidal
Kalimat-kalimat singkat yang mengandung suatu pengertian atau membayangkan suatu sindiran atau kiasan
· Pepatah
Kalimat-kalimat yang seolah-olah dipatah-patahkan yang mengiaskan keadaan tingkah laku seseorang
· Peribahasa
· Permupamaan
Kalimat-kalimat yang membandingkan keadaan sebenarnya dengan keadaan lain di masyarakat
· Ibarat
Sama dengan perumpamaan tetapi lebih jelas
· Tamsil
Kiasan yang bersampiran, bersanjak, dan berirama
· Pemeo
Kata-kata atau kalimat singkat baik mengandung ejekan atau semangat yang ditiru dari ucapan orang, kemudian sering dipakai di masyarakat.
c) Pantun
· Berasal dari kata Jawa kuno atau Kawi.
· Tun-> Tuntun->Atuntun->Mengatur
· Kesastraan asli Indonesia
· Berdasar bentuk dibagi menjadi 4
i. Pantun biasa, 1 bait 4 baris, 1 baris 4 kata / 8-12 suku kata
· dibagi menjadi 2 yaitu: sampiran dan isi
· punya sajak silang
· isinya adalah curahan perasaan, sindiran, nasihat, atau peribahasa
· dapat selesai dalam 1 bait
ii. Pantun kilat, 1 bait 2 baris, 1 baris 4 kata
· Sajak sama
· Isi sama dengan pantun biasa
iii. Talibun
· Pantun yang terdiri lebih dari 4 baris dan selalu genap.
· Sajak silang
iv. Pantun berkait
· Tidak cukup hanya dengan 1 bait
· Antara bait 1 dan 2 terdapat perkaitan, yaitu baris ke 2 dan 4 bait pertama diulang pada baris ke 1 dan 3 bait berikutnya
d) Syair
· Berasal dari Arab kurang lebih tahun 1300 asal kata sya’ara atau berkembang
· Tiap bait 4 baris, tiap baris 4 kata (8-12 suku kata)
· Semuanya adalah isi
· Berisi hikayat, nasehat, dan ilmu
e) Gurindam
· Berasal dari Tamil, India dan masuk di Indonesia bersamaan dengan agama Hindhu
· Hampir menyerupai peribahasa, pepatah, tetapi gurindam terasa lebih berirama Karena mementingkan sajak.
· Yang terkenal adalah karya Raja Ali Haji : Gurindam dua belas yang masing-masing ada 12 pasal (kurang lebih 64 gurindam)
· Tiap bait 2 baris
· Sajak sama
· Semua isi
· Baris 1 sebab, baris 2 akibat
· Tidak terikat suku kata
· Isi: Nasihat, sindiran atau suatu kebenaran
f) Seloka
· Sama dengan gurindam
· Lebih mengutamakan humor
g) Prosa liris
· Seperti prosa tetapi memiliki irama puisi
Masnawi, Ruba’i, Kith’ah, Nazal,Gazal berasal dari Arab Parsi
h) Masnawi
Puji kepada orang besar beserta perbuatan yang penting
i) Rubai
Nasihat dan puji bersifat mistik
j) Kith’ah
Mengenai ajaran hidup
k) Nazam
Tentang hamba sahaya yang setia
l) Gazal
Tentang asmara, cinta dan sebagainya
Bentuk Puisi Baru
a) Distichon : terdiri atas 2 baris
b) Terzina : terdiri atas 3 baris
c) Quatrain : terdiri atas 4 baris
d) Quint : terdiri atas 5 baris
e) Sextet (Double Terzina) : terdiri atas 6 baris
f) Septime : terdiri atas 7 baris
g) Stanza (Double Quatrain) : terdiri atas 8 baris
h) Soneta
· Soneta Dante kepada Vita Nusva
· Soneta Petrarca kepada Laura
· Soneta Michel Angelo kepada Victoria Colonna
· Soneta Jaques Perk kepada Mathilda
Penyebaran Soneta:
Itali: Pada pertangahan abad ke 13, dipelopori oleh Dante dan Michel Angelo
Inggris: Kurang lebih pada abad ke 16, pujangganya adalah William Shakespare
Belanda: Pada abad ke 16 tapi mulai berkembang pada tahun 1880, tokohnya Jaques Perk
Indonesia: Pada tahun 1922, tokohnya Moh. Yamin, Roeslan Effendi. Mereka dijuluki Bapak Soneta Indonesia
Skema Soneta di Italia
…………………………-|























  1. Terdiri dari 3 yaitu:
















  1. Efoni : ceria, bahagia, senang, dsb
  2. Kokofoni : duka sedih kecewa, dsb
























































































  1. Tema
  2. Tokoh (nama) dan perwatakan
  3. Setting/ latar
  4. Alur
  5. Amanat/Pesan (tersirat dan tersurat)
  6. Sudut pandang/ point of view






  1. akuan sertaan : Pencerita ikut berperan dalam cerita bahkan bias jadi tokoh utama
  2. akuan tak sertaan : Pencerita lebih berperan sebagai pendengar/ penonton dalam cerita



No comments: